Selasa, 11 Juli 2017

Kegelisahan Warga di Pitumpanua Karena Dewan Tidak Responsif


Rusaknya fasilitas umum seperti infrakstruktur jalan, pembangunan pasar Siwa yang tak kunjung selesai menjadi keluhan mendesak warga di Kecamatan Pitumpanu, Kabupaten Wajo.

Rustan salah seorang tokoh masyarakat di Kecamatan Pitumpanua mengungkapkan, kubangan di badan jalan notabene nya adalah jalan protokol penghubung antar kabupaten sudah banyak menelan korban jiwa. "Sudah dikomunikasikan tinggal menunggu tindak lanjut pemerintah,"katanya.

Ketua Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Wajo (Hipermawa) Hasmin, lambannya penangan sejumlah pembangunan di daerah pemilihan tiga tersebut, karena tidak responsif nya para wakil rakyat yang saat ini duduk di DPRD Wajo.

"Para wakil rakyat harus bisa bertindak lebih cekatan merespon kegelisahan masyarakat,contohnya saja masalah ini harusnya tidak memakan korban jiwa jika anggota DPRD Wajo wilayah Pitumpanua bisa lebih peka,"katanya.

Menurut Hasmin, bukan hanya jalan menjadi kegelisahan masyarakat di Kecamatan Pitumpanua, tapi pembangunan Pasar yang sudah memasuki dua periode masa jabatan Bupati Wajo HA Burhanuddin Unru belum juga diselesaikan.

"Pasar terus menerus hanya menjadi lahan janji politik, pasar itu sudah 15 tahun  belum juga selesai, belum lagi masalah narkoba yang semakin mencekam kehidupan generasi muda kita,"tandasnya.(wt-irm)

Analisis Saya Mengenai Berita tersebut

Berdasarkan berita tersebut, masyarakat merasa gelisah terhadap sikap wakil pemerintah DPRD Wajo dikarenakan lambatnya respon mereka dalam menangani masalah yang sangat lazim terjadi disetiap daerah, yaitu rusaknya infrastruktur umum seperti rusaknya jalan protokol.

Warga jelas kesal dengan sikap DPRD Wajo yang seolah olah lambat dalam menangani masalah, padahal ia digaji dari uang rakyat dan bekerja untuk menjadi wakil dari rakyat. Ini menandakan ketidakseriusan atau adanya permainan dibagian p
emerintah tersebut.

Belum lagi masalah lainnya seperti pembangunan pasar yang tidak kunjung selesai yang hanya janji politik belaka dan juga masalah narkoba yang semakin mencekam generasi muda. Warga menjadi semakin gelisah karena timbul korban jiwa diakibatkan pemerintah yang tidak cekatan dalam menangani masalah. Pemerintah seolah olah menjadi ingkar terhadap tugas utamanya melayani rakyat yang mungkin diakibatkan masalah pribadi mereka. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar